Sabtu, 30 Oktober 2010

BAB 6 MANUSIA DAN PENDERITAAN


A.      Pengertian penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat – tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat – tidaknya intensitasnya penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.

B.      Siksaan

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Didalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang – orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri dan memakan harta anak yatim. Dll.
Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain : claustrophobia ( rasa takut dalam ruangan tertutup ), agoraphobia ( ketakutan dalam keadaan tempat terbuka ), gamang ( ketakutan dalam keadaan tempat tinggi ), kegelapan, kesakitan, kegagalan.

C.      Kekalutan mental

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebut antara lain yaitu , kepribadian yang lemah, terjadinya konflik social budaya dan cara pematangan batin.

D.     Penderitaan dan perjuangan

Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Penderitaan dikatakan sebagai kodrati manusia , artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.

E.      Pengaruh penderitaan

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam – macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative.

BAB 5 MANUSIA DAN KEINDAHAN


A.      Keindahan

Kata keindahan berassal dari kata indah  artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
Apakah keindahan itu ?
Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni : keindahan dalam arti luas, keindahan dalam arti estetis murni, dan keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Jadi pengertian keindahan yang seluas – luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual. Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diterapkan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan, keselarasan, kesetangkupan, keseimbangan dan perlawanan.
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu factor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi itu merupakan factor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan.

B.      Renungan

Renungan berasal dari kata renung artinya diam – diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam – dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori – teori itu ialah: teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologik.

C.      Keserasian

Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsure perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Keindahan adalah kesatuan dan hubungan – hubungan bentuk yang terdapat di antara pencerapan – pencerapan inderawi kita.

BAB 4 MANUSIA DAN CINTA KASIH



A.    Pengertian cinta kasih

Menurut W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka ( kepada ) atau ( rasa ) sayang ataupun sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Karena itu cintah kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka ( sayang ) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Cinta lebih mengandung pengertian mandalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya dengan kata lain bersumber dari kata cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan tuhannya sehigga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas , mengikuti peritahnya dan berpegang teguh pada syariatnya. Erich Fromm menyebutkan bahwa cinta itu terutama memeberi bukan menerima. Dr Sarlito W. Sarwono dikatakannya bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan. Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai , rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu.dari penjelasan ini tidak semua unsure sama kuatnya.
Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh cinta menengah ini akan tampak jelas hasilnya jika bukan disebabkan perasaan kasih saying yang ditanamkan oleh tuhan dalam hati , sepasang suami istri , tentu tidak akan terbentuk suatu keluarga, tak akan ada keturunan, tak akan terwujud asuhan, bimbingan dan pendidikan terhadap anak. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan, seperti cinta karena hawa nafsu dan cinta kepada syetan.

B.      Cinta menurut ajaran agama

Adanya berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama.
Cinta diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya. di antara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup.
Cinta kepada sesame manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan denga manusia lainnya. Tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian dan kerjasama antara suami istri.

C.      Kasih sayang

Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta adalah perasaan sayang , perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang

D.     Kemesraan

Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.

E.      Pemujaan

Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada tuhannya yang di wujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

F.       Cinta kasih erotis

Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antar orang – orang yang sama – sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang – orang yang lemah tanpa daya. Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Pertama – pertama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba – tiba tembok yang sampai waktu itu terdapat diantara dua orang yang asing satu sama lain. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. dalam hal itu, hubungan fisik tadi tidak memperlihatkan sifat – sifat yang rakus atau serakah dalam keinginan untuk menaklukkan atau untuk ditaklukan, tetapi akan tercampur dengan kehalusan bertindak serta kemesraan. Dengan demikian , maka baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari pada perbuatan kemauan kedua – duanya benar atau lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain.

BAB 3 KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

A.      Pendekatan Kesusastraan

IBD yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya dan halus. Jadi, the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dari yang termasuk didalam pengetahuan budaya, akan tetapi IBD semata – mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai – nilai budaya. Orientasi the humanities adalah ilmu dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.

B.      Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa

Istilah prosa banyak padanannya. Kadang – kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru :
·        Prosa lama meliputi
o       Dongeng – dongeng
o       Hikayat
o       Sejarah
o       Epos
o       Cerita pelipur lara
·        Prosa baru meliputi
o       Cerita pendek
o       Roman / novel
o       Biografi
o       Kisah
o       Otobiografi

C.      Nilai – nilai dalam prosa fiksi

Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra langsung atau tidak langsung membawakan moral , pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai – nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai – nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
Prosa fiksi memberikan kesenangan, prosa fiksi memberikan informasi, prosa fiksi memberikan warisan cultural dan prosa memberikan keseimbangan wawasan.

D.     Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan puisi

Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran ilmu budaya dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema – tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam ilmu budaya dasar.
Maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan tuhan melalui media bahasa yang artistic / estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Kepuitisan , keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
Figura bahasa, kata – kata yang ambiquitas, kata – kata berjiwa, kata – kata konokatif dan pengulangan.
Adapun alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah sebagai berikut :
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia, puisi dan keinsyafan / kesadaran individual, puisi dan keinsyafan social.




BAB 2 MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


Dalam suatu pembahasan awal mengenai mata kuliah IBD kita sudah bicarakab bahwa kedua hal tersebut merupakan dasar bagi pembahasan materi – materi selanjutnya. Uraian ini bermaksud untuk memberikan dasar yang lebih kuat untuk pembahasan tentang materi IBD.
A.      Manusia
Manusia di dunia ini memiliki peranan yang sangat unik, dan dapat di pandang dari berbagai segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel – partikel atom yang membentuk jaringan – jaringan system yang dimiliki oleh manusia. Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sisten fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energy, manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia.
Dari definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat dipandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsure – unsure yang membangun manusia  manusia terdiri dari 4 unsur yang saalig terkait, yaitu : jasad, hayat, ruh dan nafas. Kemudian manusia juga sebagai satu kepribadian mangandung tiga unsure , yaitu : Id, Ego, superego.
Id merupakan libido murni atau energy ppsikis yang menunjukkan cirri alami yang irraasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses – proses ketidaksadaran. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian karena peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat ddimengerti oleh orang lain. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir muncul kira – kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu , superego terbentuk dari lingkungan eksternal.. jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui system imbalan dan hukuman yang terinternalisasi. Kesemua unsure tesebut kia dapat gunakan sebagai nalisa tingkah laku manusia.

B.      HAKEKAT MANUSIA
Mahluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan, tubuh adalah materi yang dapat dilihat , diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapu tidak abadi. Jiwa adalah roh yang ada didalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya : perasaan intelektual, perasaan estetis, perasaan etis, perasaan diri, perasaan social dan perasaan religious.
 Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi factor – factor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi – segi anatomi , fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi , patologi , genetika biodemografi , evolusi biologisnya dan sebagainya.

C.      KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis L.K Hsu, sarjana amerika keturunan cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi , ilmu psikologi , ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik. Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting, biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri. Orang – orang yang sering mendiskusikan kontras antara kedua konsep tersebut secara popular, bisanya menyangka bahwa kebudayaan timur lebih mementingkan kehhidupan kerohanian, mistik, pikiran preologis, keramahtamahan dan gotong royong. Sedangkan kebudayaan barat lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, hubungan asas guna dan individualisme

D.     PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan jika di kaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi dan akal. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya didalam lingkungannya.
Menurut E.B taylor mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut, kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan – kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

E.      UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN
Beberapa orang sarjana , telah mencoba merumuskan unsure – unsure pokok kebudayaan misalnya Melville J H mengajukan pendapatny tentang unsure kebudayaan. Dikatakannya bahwa hanya ada empat unsure dalam kebudayaan yaitu alat – alat teknologi, system ekonomi, keluarga dan kekuatan politik, sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsure – unsure itu terdiri dari system norma, organisasi ekonomi , alat – alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan. Menurut C. Kluckhohn mengemukakan bahwa ada 7 unsur kebudayaan universal yaitu system religi, system organisasi masyarakat, system pengetahuan, system mata pencaharian hidup, system teknologi, bahasa, kesenian.

F.       PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang mejadi wadah kebudayaan tadi. Terjadinya perubahan disebabkan oleh beberapa hal yaitu , sebab – sebab yang berasal dari masyarakat dan kebudayaan tu sendiri, sebab – sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Perubahan social adalah segala perubahan pada lembaga – lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat , yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk didalamnya nilai – nilai sikap – sikap dan pola – pola perilaku di antara kelompok – kelompok dalam masyarakat. Perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam system idde yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan. Antara lain aturan – aturan , norma – norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan juga teknologi, selera, rasa keindahan dan bahasa.

G.     KAITAN MANUSIA DAN MANUSIA
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ssosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu : eksternalisasi, obyektivasi, internalisasi.