Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat – tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat – tidaknya intensitasnya penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
B.Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Didalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang – orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri dan memakan harta anak yatim. Dll.
Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain : claustrophobia ( rasa takut dalam ruangan tertutup ), agoraphobia ( ketakutan dalam keadaan tempat terbuka ), gamang ( ketakutan dalam keadaan tempat tinggi ), kegelapan, kesakitan, kegagalan.
C.Kekalutan mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebut antara lain yaitu , kepribadian yang lemah, terjadinya konflik social budaya dan cara pematangan batin.
D.Penderitaan dan perjuangan
Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Penderitaan dikatakan sebagai kodrati manusia , artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.
E.Pengaruh penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam – macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative.
Kata keindahan berassal dari kata indahartinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
Apakah keindahan itu ?
Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni : keindahan dalam arti luas, keindahan dalam arti estetis murni, dan keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Jadi pengertian keindahan yang seluas – luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual. Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diterapkan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan, keselarasan, kesetangkupan, keseimbangan dan perlawanan.
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu factor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi itu merupakan factor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan.
B.Renungan
Renungan berasal dari kata renung artinya diam – diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam – dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori – teori itu ialah: teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologik.
C.Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsure perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Keindahan adalah kesatuan dan hubungan – hubungan bentuk yang terdapat di antara pencerapan – pencerapan inderawi kita.
Menurut W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka ( kepada ) atau ( rasa ) sayang ataupun sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Karena itu cintah kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka ( sayang ) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Cinta lebih mengandung pengertian mandalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya dengan kata lain bersumber dari kata cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan tuhannya sehigga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas , mengikuti peritahnya dan berpegang teguh pada syariatnya. Erich Fromm menyebutkan bahwa cinta itu terutama memeberi bukan menerima. Dr Sarlito W. Sarwono dikatakannya bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan. Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai , rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu.dari penjelasan ini tidak semua unsure sama kuatnya.
Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh cinta menengah ini akan tampak jelas hasilnya jika bukan disebabkan perasaan kasih saying yang ditanamkan oleh tuhan dalam hati , sepasang suami istri , tentu tidak akan terbentuk suatu keluarga, tak akan ada keturunan, tak akan terwujud asuhan, bimbingan dan pendidikan terhadap anak. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan, seperti cinta karena hawa nafsu dan cinta kepada syetan.
B.Cinta menurut ajaran agama
Adanya berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama.
Cinta diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya. di antara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup.
Cinta kepada sesame manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan denga manusia lainnya. Tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian dan kerjasama antara suami istri.
C.Kasih sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta adalah perasaan sayang , perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang
D.Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
E.Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada tuhannya yang di wujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
F.Cinta kasih erotis
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antar orang – orang yang sama – sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang – orang yang lemah tanpa daya. Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Pertama – pertama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba – tiba tembok yang sampai waktu itu terdapat diantara dua orang yang asing satu sama lain. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. dalam hal itu, hubungan fisik tadi tidak memperlihatkan sifat – sifat yang rakus atau serakah dalam keinginan untuk menaklukkan atau untuk ditaklukan, tetapi akan tercampur dengan kehalusan bertindak serta kemesraan. Dengan demikian , maka baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari pada perbuatan kemauan kedua – duanya benar atau lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain.
IBD yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya dan halus. Jadi, the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dari yang termasuk didalam pengetahuan budaya, akan tetapi IBD semata – mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai – nilai budaya. Orientasi the humanities adalah ilmu dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
B.Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang – kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru :
·Prosa lama meliputi
oDongeng – dongeng
oHikayat
oSejarah
oEpos
oCerita pelipur lara
·Prosa baru meliputi
oCerita pendek
oRoman / novel
oBiografi
oKisah
oOtobiografi
C.Nilai – nilai dalam prosa fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra langsung atau tidak langsung membawakan moral , pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai – nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai – nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
Prosa fiksi memberikan kesenangan, prosa fiksi memberikan informasi, prosa fiksi memberikan warisan cultural dan prosa memberikan keseimbangan wawasan.
D.Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan puisi
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran ilmu budaya dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema – tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam ilmu budaya dasar.
Maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan tuhan melalui media bahasa yang artistic / estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Kepuitisan , keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
Figura bahasa, kata – kata yang ambiquitas, kata – kata berjiwa, kata – kata konokatif dan pengulangan.
Adapun alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah sebagai berikut :
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia, puisi dan keinsyafan / kesadaran individual, puisi dan keinsyafan social.
Dalam suatu pembahasan awal mengenai mata kuliah IBD kita sudah bicarakab bahwa kedua hal tersebut merupakan dasar bagi pembahasan materi – materi selanjutnya. Uraian ini bermaksud untuk memberikan dasar yang lebih kuat untuk pembahasan tentang materi IBD.
A.Manusia
Manusia di dunia ini memiliki peranan yang sangat unik, dan dapat di pandang dari berbagai segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel – partikel atom yang membentuk jaringan – jaringan system yang dimiliki oleh manusia. Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sisten fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energy, manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia.
Dari definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat dipandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsure – unsure yang membangun manusiamanusia terdiri dari 4 unsur yang saalig terkait, yaitu : jasad, hayat, ruh dan nafas. Kemudian manusia juga sebagai satu kepribadian mangandung tiga unsure , yaitu : Id, Ego, superego.
Id merupakan libido murni atau energy ppsikis yang menunjukkan cirri alami yang irraasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses – proses ketidaksadaran. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian karena peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat ddimengerti oleh orang lain. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir muncul kira – kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu , superego terbentuk dari lingkungan eksternal.. jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui system imbalan dan hukuman yang terinternalisasi. Kesemua unsure tesebut kia dapat gunakan sebagai nalisa tingkah laku manusia.
B.HAKEKAT MANUSIA
Mahluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan, tubuh adalah materi yang dapat dilihat , diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapu tidak abadi. Jiwa adalah roh yang ada didalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya : perasaan intelektual, perasaan estetis, perasaan etis, perasaan diri, perasaan social dan perasaan religious.
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi factor – factor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi – segi anatomi , fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi , patologi , genetika biodemografi , evolusi biologisnya dan sebagainya.
C.KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis L.K Hsu, sarjana amerika keturunan cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi , ilmu psikologi , ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik. Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting, biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri. Orang – orang yang sering mendiskusikan kontras antara kedua konsep tersebut secara popular, bisanya menyangka bahwa kebudayaan timur lebih mementingkan kehhidupan kerohanian, mistik, pikiran preologis, keramahtamahan dan gotong royong. Sedangkan kebudayaan barat lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, hubungan asas guna dan individualisme
D.PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan jika di kaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi dan akal. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya didalam lingkungannya.
Menurut E.B taylor mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut, kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan – kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
E.UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN
Beberapa orang sarjana , telah mencoba merumuskan unsure – unsure pokok kebudayaan misalnya Melville J H mengajukan pendapatny tentang unsure kebudayaan. Dikatakannya bahwa hanya ada empat unsure dalam kebudayaan yaitu alat – alat teknologi, system ekonomi, keluarga dan kekuatan politik, sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsure – unsure itu terdiri dari system norma, organisasi ekonomi , alat – alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan. Menurut C. Kluckhohn mengemukakan bahwa ada 7 unsur kebudayaan universal yaitu system religi, system organisasi masyarakat, system pengetahuan, system mata pencaharian hidup, system teknologi, bahasa, kesenian.
F.PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang mejadi wadah kebudayaan tadi. Terjadinya perubahan disebabkan oleh beberapa hal yaitu , sebab – sebab yang berasal dari masyarakat dan kebudayaan tu sendiri, sebab – sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Perubahan social adalah segala perubahan pada lembaga – lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat , yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk didalamnya nilai – nilai sikap – sikap dan pola – pola perilaku di antara kelompok – kelompok dalam masyarakat. Perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam system idde yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan. Antara lain aturan – aturan , norma – norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan juga teknologi, selera, rasa keindahan dan bahasa.
G.KAITAN MANUSIA DAN MANUSIA
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ssosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu : eksternalisasi, obyektivasi, internalisasi.
Menyimak cerita rakyat khususnya di wilayah Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak umumnya sewilayah Banten maka suku Baduy berasal dari 3 tempat sehingga baik dari cara berpakaian, penampilan serta sifatnyapun sangat berbeda
I. Berasal dari Kerajaan Pajajaran / Bogor
Konon pada sekitar abad ke XI dan XII Kerajaan Pajajaran menguasai seluruh tanah Pasundan yakni dari Banten, Bogor, priangan samapai ke wilayah Cirebon, pada waktu itu yang menjadi Rajanya adalah PRABU BRAMAIYA MAISATANDRAMAN dengan gelar PRABU SILIWANGI.
Kemudian pada sekitar abad ke XV dengan masuknya ajaran Agama Islam yang dikembangkan oleh saudagar-saudagar Gujarat dari Saudi Arabia dan Wali Songo dalam hal ini adalah SUNAN GUNUNG JATI dari Cirebon, dari mulai Pantai Utara sampai ke selatan daerah Banten, sehingga kekuasaan Raja semakin terjepit dan rapuh dikarenakan rakyatnya banyak yang memasuki agama Islam. Akhirnya raja beserta senopati dan para ponggawa yang masih setia meninggalkan keraan masuk hutan belantara kearah selatan dan mengikuti Hulu sungai, mereka meninggalkan tempat asalnya dengan tekad seperti yang diucapkan pada pantun upacara Suku Baduy “ Jauh teu puguh nu dijugjug, leumpang teu puguhnu diteang , malipir dina gawir, nyalindung dina gunung, mending keneh lara jeung wiring tibatan kudu ngayonan perang jeung paduduluran nu saturunan atawa jeung baraya nu masih keneh sa wangatua”
Artinya : jauh tidak menentu yang tuju ( Jugjug ),berjalan tanpa ada tujuan, berjalan ditepi tebing, berlindung dibalik gunung, lebih baik malu dan hina dari pada harus berperang dengan sanak saudara ataupun keluarga yang masih satu turunan “
Keturunan ini yang sekarang bertempat tinggal di kampong Cibeo ( Baduy Dalam )
dengan cirri-ciri : berbaju putih hasil jaitan tangan ( baju sangsang ), ikat kepala putih, memakai sarung biru tua ( tenunan sendiri ) sampai di atas lutut, dan sipat penampilannya jarang bicara ( seperlunya ) tapir amah, kuat terhadap Hukum adat, tidak mudah terpengaruh, berpendirian kuat tapi bijaksana.
II. Berasal dari Banten Girang/Serang
Menurut cerita yang menjadi senopati di Banten pada waktu itu adalah putra dari Prabu Siliwangi yang bernama Prabu Seda dengan gelar Prabu Pucuk Umun setelah Cirebon dan sekitarnya dikuasai oleh Sunan Gunung Jati, maka beliau mengutus putranya yang bernama Sultan Hasanudin bersama para prajuritnya untuk mengembangkan agama Islam di wilayah Banten dan sekitarnya. Sehingga situasi di Banten Prabu Pucuk Umun bersama para ponggawa dan prajurutnya meninggalkan tahta di Banten memasuki hutan belantara dan menyelusuri sungai Ciujung sampai ke Hulu sungai , maka tempat ini mereka sebut Lembur Singkur Mandala Singkah yang maksudnya tempat yang sunyi untuk meninggalkan perang dan akhirnya tempat ini disebut GOA/ Panembahan Arca Domas yang sangat di keramatkan .
Keturunan ini yang kemudian menetap di kampung Cikeusik ( Baduy Dalam ) dengan Khas sama dengan di kampong Cikeusik yaitu : wataknya keras,acuh, sulit untuk diajak bicara ( hanya seperlunya ), kuat terhadap hukum Adat, tidak mudah menerima bantuan orang lain yang sifatnya pemberian, memakai baju putih ( blacu ) atau dari tenunan serat daun Pelah, iket kepala putih memakai sarung tenun biru tua ( diatas lutut ).
III. Berasala dari Suku Pangawinan ( campuran )
Yang dimaksud suku Pengawinan adalah dari percampuran suku-suku yang pada waktu itu ada yang berasal dari daerah Sumedang, priangan, Bogor, Cirebon juga dari Banten. Jadi kebanyakanmereka itu terdiri dari orang-orang yang melangggar adat sehingga oleh Prabu Siliwangi dan Prabu Pucuk Umun dibuang ke suatu daerah tertentu. Golongan inipun ikut terdesak oleh perkembangan agama Islam sehingga kabur terpencar kebeberapa daerah perkampungan tapi ada juga yang kabur kehutan belantara, sehingga ada yang tinggal di Guradog kecamatan Maja, ada yang terus menetap di kampong Cisungsang kecamatan Bayah, serta ada yang menetap di kampung Sobang dan kampong Citujah kecamatan Muncang, maka ditempat-tempat tersebut di atas masih ada kesamaan cirikhas tersendiri. Adapun sisanya sebagian lagi mereka terpencar mengikuti/menyusuri sungai Ciberang, Ciujung dan sungai Cisimeut yang masing-masing menuju ke hulu sungai, dan akhirnya golongan inilah yang menetap di 27 perkampungan di Baduy Panamping ( Baduy Luar ) desa Kanekes kecamatan Leuwidamar kabupaten Lebak dengan cirri-cirinya ; berpakaian serba hitam, ikat kepala batik biru tua, boleh bepergian dengan naik kendaraan, berladang berpindah-pindah, menjadi buruh tani, mudah diajak berbicara tapi masih tetap terpengaruh adanya hukum adat karena merekan masih harus patuh dan taat terhadap Hukum adat.
Dari suku Baduy panamping pada tahun 1978 oleh pemerintah diadakan proyek PKMT ( pemukiman kembali masyarakat terasing ) yang lokasinya di kampung Margaluyu dan Cipangembar desa Leuwidamar kecamatan Leuwidamar dan terus dikembangkan oleh pemerintah proyek ini di kampung Kopo I dan II, kampung Sukamulya dan kampung Sukatani desa Jalupangmulya kecamatan Leuwidamar .
Suku Baduy panamping yang telah dimukimkan inilah yang disebut Baduy Muslim, dikarenakan golongan ini telah memeluk agama Islam, bahkan ada yang sudah melaksanakan rukun Islam yang ke 5 yaitu memunaikan ibadah Haji.
Kini sebutan bagi suku Baduy terdiri dari :
1. Suku Baduy Dalam yang artinya suku Baduy yang berdomisili di Tiga Tangtu ( Kepuunan ) yakni Cibeo, Cikeusik dan Cikertawana.
2. Suku Baduy Panamping artinya suku Baduy yang bedomisili di luar Tangtu yang menempati di 27 kampung di desa Kanekes yang masih terikatoleh Hukum adat dibawah pimpinan Puuun ( kepala adat ).
3. Suku Baduy Muslim yaitu suku Baduy yang telah dimukimkan dan telah mengikuti ajaran agama Islam dan prilakunya telah mulai mengikuti masyarakat luar serta sudah tidak mengikuti Hukum adat.
Adapun sebutan siku Baduy menurut cerita adalah asalnya dari kata Badui, yakni sebutan dari golongan/ kaum Islam yang maksudnya karena suku itu tidak mau mengikuti dan taat kepada ajaran agama Islam, sedangkan disaudi Arabia golongan yang seperti itu disebut Badui maksudnya golongan yang membangkang tidak mau tunduk dan sulit di atur sehingga dari sebutan Badui inilah menjadi sebutan Suku Baduy.
Bahan A:
175 gr udang jari
75 gr daging dada ayam, cincang
20 bt telur puyuh, rebus, kupas
kembang tahu yg tipis
¼ st soda kue
benang kasur u/ mengikat
Bahan B:
½ st garam halus
½ st vetcin (optional)
3 sm tepung aci/ tapioca
¼ st merica bubuk
½ st minyak wijen
1 st ang ciu/ sake
2 kecap asin/ fish sauce cap matahari (kemasan kaleng)
1 st gula pasir
25 cc putih telur
2 sm lemak ayam (optional)
Cara membuat:
1. Kupas udang dan buang kotorannya lalu diberi soda kue dan dibiarkan sebentar
2. Kemudian udang di lap sd kering (spy kenyal) kemudian dicincang,
3. Campur udang dg garam, merica, ang ciu, minyak wijen, kecap asin, gula dan 1 sm aci, aduk rata
4. Tambahkan ayam cincang, 2 sm aci , aduk tambahkan minyak ayam (dr lemak
ayam yg dipanaskan) terkahir masukan putih telur. Aduk rata
5. Ambil kembang tahu yg telah diredam dg air dingin, potong berukuran 10 x 10 cm. Isi dengan adonan udang dan diberi 1 bt tlr puyuh tebus, ikat bag atasnya dg
benang kasur
6. Kukus kira2 15 menit.
7. Pada saat akan disajikan goreng terlebih dahulu , baru lepaskan benangnya SAMBEL EKKADO
Bahan:
5 sm saus tomat
2 sm cabe giling/ sambel cap jempol
3 sm mayonnaise
2 sm air jeruk nipis
2 sm gula pasir
½ st garam halus
Cara membuat:
Aduk semua bahan jadi satu
Bahan :
100 gr udang kupas
¼ st soda kue
300 gr daging ayam cincang
50 gr lemak ayam potong kecil
½ bh wortel parut halus, peras
6 bt water chesnut potong kecil
2 sm bawang daun iris halus
Bumbu2:
1 sm ang ciu
1 sm kecap asin/ kikoman
1 st garam halus
3 sm maizena
50 cc putih telur
¼ st merica halus
1 st minyak wijen
1 st vetcin (optional)
1 st gula pasir
Cara membuat:
1. Bersikan udang, beri soda kue, diamkan sebentar, lap kering kemudian dicincang
2. Tambahkan ke dlm udang, angciu, garam dan 1 sm maizena aduk spy kenyal. Kemudian masukan ayam dan bumbu2 lainnya. Aduk. Kemudian diblender sambil dimasukan putih telur. Kira2 3 menit
3. Masukan water chesnut dan daun bawang aduk rata
4. Masukan ke dlm mangkok2 kecil yg telah diolesi minyak kukus selama 20 menit
5. Hidangkan dengan kuahnya KUAH SHIRMP BALL
Bahan :
2 lt air kaldu ayam (dari rebusan tulang ayam)
1 st garam
1 sm kecap asin/kikoman
1 sm ang ciu/sake
1 st chicken broth (magi rasa ayam)
1 sm bawang putih goreng cincang
1 st minyak wijen
2 sm bawang daun iris tipis
1 st gula pasir
minyak ayam
Cara membuat:
1. Didihkan air, masukan tlang ayam, didihkan kembali, lalu kecilkan apinya.
2. Panaskan minyak ayam dan minyak wijen, masukan angciu, kecap asin, tutup matikan api.
3. Tuangkan ke dlm kaldu ayam, beri bumbu2 yg tersisa tambahkan bw putih goring
4. Taburi bw daun pada saat menghidangkan
Bahan:
4 pt besar daging dada ayam (dari 2 potong dada ayam yang dibagi 2)
2 btr telur ayam
2 sm susu evaporated (jika tidak ada bisa diganti dg susu bubuk yg
dilarutkan)
1 sm air jeruk lemon
100 gr tepung terigu
¼ st merica bubuk
1 st garam halus
½ vetcin (optional)
tepung roti/tepung panir yang kasar
Cara membuat:
1. Pukul2 daging ayam dengan palu steak agar empuk dan pipih
2. Beri bumbu2 : merica, garam, vetcin dan air jeruk lemon, ratakan, diamkan kira2 30 menit agr bumbu merecap
3. Campur jadi satu telur dan susu aduk asal tercampur
4. Lumuri daging dg terigu kering, celupkan ke dlm campuran telur susu, lalu gulingkan pada tepung roti kasar. Diamkan dahulu bbrp saat dlm kuklas agr tepung rotinya lebih menempel
5. Goreng dg minyak banyak (deep fry) sampai kuning keemasan , kira2 8 menit, dengan api sedang
6. Hidangkan dg salad & sausnya
Untuk saus: Panaskan minyak, tumis bawang merah hingga harum. Tuangkan susu cair, tambahkan oregano, garam dan lada. Aduk rata dan masak hingga mendidih. Angkat.
Belah daging ayam jadi dua. Letakkan secara berurutan: keju lembaran, daging asap. Tutup kembali dengan daging ayam.
Celipkan pada telur kocok, lalu gulingkan pada tepung panir.
Goreng hingga kuning kecoklatan. Angkat.
Potong-potong dan hidangkan. Bersama saus, kentang goreng, serta setup buncis dan wortel.
Aryo Menak adalah seorang pemuda yang sangat gemar mengembara ke tengah hutan. Pada suatu bulan purnama, ketika dia beristirahat dibawah pohon di dekat sebuah danau, dilihatnya cahaya sangat terang berpendar di pinggir danau itu. Perlahan-lahan ia mendekati sumber cahaya tadi. Alangkah terkejutnya, ketika dilihatnya tujuh orang bidadari sedang mandi dan bersenda gurau disana.
Ia sangat terpesona oleh kecantikan mereka. Timbul keinginannya untuk memiliki seorang diantara mereka. Iapun mengendap-endap, kemudian dengan secepatnya diambil sebuah selendang dari bidadari-bidadari itu.
Tak lama kemudian, para bidadari itu selesai mandi dan bergegas mengambil pakaiannya masing-masing. Merekapun terbang ke istananya di sorga kecuali yang termuda. Bidadari itu tidak dapat terbang tanpa selendangnya. Iapun sedih dan menangis.
Aryo Menak kemudian mendekatinya. Ia berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi. Ditanyakannya apa yang terjadi pada bidadari itu. Lalu ia mengatakan: “Ini mungkin sudah kehendak para dewa agar bidadari berdiam di bumi untuk sementara waktu. Janganlah bersedih. Saya akan berjanji menemani dan menghiburmu.”
Bidadari itu rupanya percaya dengan omongan Arya Menak. Iapun tidak menolak ketika Arya Menak menawarkan padanya untuk tinggal di rumah Arya Menak. Selanjutnya Arya Menak melamarnya. Bidadari itupun menerimanya.
Dikisahkan, bahwa bidadari itu masih memiliki kekuatan gaib. Ia dapat memasak sepanci nasi hanya dari sebutir beras. Syaratnya adalah Arya Menak tidak boleh menyaksikannya.
Pada suatu hari, Arya Menak menjadi penasaran. Beras di lumbungnya tidak pernah berkurang meskipun bidadari memasaknya setiap hari. Ketika isterinya tidak ada dirumah, ia mengendap ke dapur dan membuka panci tempat isterinya memasak nasi. Tindakan ini membuat kekuatan gaib isterinya sirna.
Bidadari sangat terkejut mengetahui apa yang terjadi. Mulai saat itu, ia harus memasak beras dari lumbungnya Arya Menak. Lama kelamaan beras itupun makin berkurang. Pada suatu hari, dasar lumbungnya sudah kelihatan. Alangkah terkejutnya bidadari itu ketika dilihatnya tersembul selendangnya yang hilang. Begitu melihat selendang tersebut, timbul keinginannya untuk pulang ke sorga. Pada suatu malam, ia mengenakan kembali semua pakaian sorganya. Tubuhnya menjadi ringan, iapun dapat terbang ke istananya.
Arya Menak menjadi sangat sedih. Karena keingintahuannya, bidadari meninggalkannya. Sejak saat itu ia dan anak keturunannya berpantang untuk memakan nasi
(Disadur dari Ny. S.D.B. Aman,”Aryo Menak and His Wife,” Folk Tales From Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1976)
Dibelahan bumi Halmahera Utara (Maluku Utara) tepatnya di wilayah Galela dusun Lisawa, di tengah ketenangan hidup dan jumlah penduduk yang masih jarang (hanya terdiri dari beberapa rumah atau dadaru), penduduk Lisawa tersentak gempar dengan ditemukannya air yang tiba-tiba keluar dari antara bebatuan hasil pembekuan lahar panas. Air yang tergenang itu kemudian membentuk sebuah telaga.
Airnya bening kebiruan dan berada di bawah rimbunnya pohon beringin. Kejadian ini membuat bingung penduduk. Mereka bertanya-tanya dari manakah asal air itu? Apakah ini berkat ataukah pertanda bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Apa gerangan yang membuat fenomena ini terjadi?
Berita tentang terbentuknya telaga pun tersiar dengan cepat. Apalagi di daerah itu tergolong sulit air. Berbagai cara dilakukan untuk mengungkap rasa penasaran penduduk. Upacara adat digelar untuk menguak misteri timbulnya telaga kecil itu. Penelusuran lewat ritual adat berupa pemanggilan terhadap roh-roh leluhur sampai kepada penyembahan Jou Giki Moi atau Jou maduhutu (Allah yang Esa atau Allah Sang Pencipta) pun dilakukan.
Acara ritual adat menghasilkan jawaban “Timbul dari Sininga irogi de itepi Sidago kongo dalulu de i uhi imadadi ake majobubu” (Timbul dari akibat patah hati yang remuk-redam, meneteskan air mata, mengalir dan mengalir menjadi sumber mata air).
Dolodolo (kentongan) pun dibunyikan sebagai isyarat agar semua penduduk dusun Lisawa berkumpul. Mereka bergegas untuk datang dan mendengarkan hasil temuan yang akan disampaikan oleh sang Tetua adat. Suasana pun berubah menjadi hening. Hanya bunyi desiran angin dan desahan nafas penduduk yang terdengar.
Tetua adat dengan penuh wibawa bertanya “Di antara kalian siapa yang tidak hadir namun juga tidak berada di rumah”. Para penduduk mulai saling memandang. Masing-masing sibuk menghitung jumlah anggota keluarganya. Dari jumlah yang tidak banyak itu mudah diketahui bahwa ada dua keluarga yang kehilangan anggotanya. Karena enggan menyebutkan nama kedua anak itu, mereka hanya menyapa dengan panggilan umum orang Galela yakni Majojaru (nona) dan Magohiduuru (nyong). Sepintas kemudian, mereka bercerita perihal kedua anak itu.
Majojaru sudah dua hari pergi dari rumah dan belum juga pulang. Sanak saudara dan sahabat sudah dihubungi namun belum juga ada kabar beritanya. Dapat dikatakan bahwa kepergian Majojaru masih misteri. Kabar dari orang tua Magohiduuru mengatakan bahwa anak mereka sudah enam bulan pergi merantau ke negeri orang namun belum juga ada berita kapan akan kembali.
Majojaru dan Magohiduuru adalah sepasang kekasih. Di saat Magohiduuru pamit untuk pergi merantau, keduanya sudah berjanji untuk tetap sehidup-semati. Sejatinya, walau musim berganti, bulan dan tahun berlalu tapi hubungan dan cinta kasih mereka akan sekali untuk selamanya. Jika tidak lebih baik mati dari pada hidup menanggung dusta.
Enam bulan sejak kepergian Magohiduuru, Majojaru tetap setia menanti. Namun, badai rupanya menghempaskan bahtera cinta yang tengah berlabuh di pantai yang tak bertepi itu.
Kabar tentang Magohiduuru akhirnya terdengar di dusun Lisawa. Bagaikan tersambar petir disiang bolong Majojaru terhempas dan jatuh terjerembab. Dirinya seolah tak percaya ketika mendengar bahwa Magohiduuru so balaeng deng nona laeng. Janji untuk sehidup-semati seolah menjadi bumerang kematian.
Dalam keadaan yang sangat tidak bergairah Majojaru mencoba mencari tempat berteduh sembari menenangkan hatinya. Ia pun duduk berteduh di bawah pohon Beringin sambil meratapi kisah cintanya.
Air mata yang tak terbendung bagaikan tanggul dan bendungan yang terlepas, airnya terus mengalir hingga menguak, tergenang dan menenggelamkan bebatuan tajam yang ada di bawah pohon beringin itu. Majojaru akhirnya tenggelam oleh air matanya sendiri.
Telaga kecil pun terbentuk. Airnya sebening air mata dan warnanya sebiru pupil mata nona endo Lisawa. Penduduk dusun Lisawa pun berkabung. Mereka berjanji akan menjaga dan memelihara telaga yang mereka namakan Telaga Biru.
Telaga biru kala itu selalu tampak bersih. Airnya sejernih kristal berwarna kebiruan. Setiap dedaunan yang jatuh di atasnya tidak akan tenggelam karena seolah terhisap untuk dibersihkan oleh bebatuan yang ada di tepian telaga.
Sampai saat ini mitos asal-mula telaga Biru masih terus terjaga di masyarakat. Pasangan muda-mudi dari Galela dan Tobelo ada yang datang ke telaga ini untuk saling mengikat janji. Sebagai tanda ikatan mereka akan mengambil air dengan daun Cingacinga dan lalu meminumnya bersama. Air yang masih tersisa biasanya akan dipakai untuk membasuh kaki dan wajah. Maknanya adalah supaya jangan ada lagi air mata yang mengalir dari setiap ikatan janji dan hubungan.
Penduduk dusun Lisawa mula-mula kini telah tiada dan hanya menyisakan telaga Biru. Sayang kondisi telaga Biru saat ini kian merana akibat ditebangnya pepohonan di sekitar telaga. Hal ini semakin diperparah dengan hilangnya bebatuan di sekitar telaga yang telah berganti dengan tanggul beton. Masyarakat sekitar juga memanfaatkan telaga ini sebagai tempat MCK sehingga banyak sampah plastik yang kini sangat merusak pemandangan. Belum lagi batang-batang pohon yang sengaja ditebang tidak pernah diangkat tetapi dibiarkan membusuk didalam air telaga.
Telaga Biru kini kembali menangis dan bertanya adakah orang yang dapat bertahan jika di dalam matanya kemasukan butiran pasir atau terkena pedihnya air sabun. Jika masih ada maka jangan wariskan derita ini pada anak cucumu. Ingat dan camkan bahwa negeri ini adalah pinjaman dari anak cucu kita!
Perawatan kulit muka atau wajah dengan menghilangkan jerawatPenyakit jerawat atau kukul yang biasanya menjangkit pada anak-anak muda, baik pria maupun wanita. Jerawat ini rasanya tidak sakit tetapi bagi yang terjangkit ini biasanya merasa malu dan berusaha menghilangkannya.Penyakit ini antara lain disebabkan: Kurang keluarnya keringat karena tidak pernah bekerja yang berat Karena darah kotor Karena pengaruh alkohol disebabkan kosmetik yang tidak cocok Terlalu banyak makan zat minyak atau yang mengandung lemak, seperti: kacang, kedelai, kwaci, susu dan sebagainya. Cara merawat kulit muka /wajah, teruatama yang berjerawat ada dua macam: Pembersihan yang
diikuti penyegaran dan perawatan dengan memakai bedak dingin. Cara perawatan kulit muka dengan penyegaran ialah: Kalau akan tidur kulit muka kita gosok2 dengan irisan tomat atau dengan irisan ketimun. Pagi harinya kita mencari handuk terus masukkan ke dalam air hangat, lalu usapkan ke muka. Air hangat ini gunanya untuk menghilangkan lemak2 pada kulit muka kita.Cara perawatan kulit muka yang kedua dengan memakai bedak dingin:
Tepung beras : ¼ liter Tepung pati bengkoang : 2 ons Kayu manis : ¼ ons Kayu mesoyi : ¼ ons Klebet : 1 sendok teh Kencur : ¼ ons Adas : 1 sendok teh Buah pinang : 2 biji
Cara membuatnya: beras direndam selama 12 jam, kemudian disaring dan disiram dengan air yang bersih supaya baunya hilang. Kemudian beras ditumbuk lalu diayak agar menjadi tepung.
bahan 1 dan 2 dicampur menjadi Satu bahan nomor 3, 4 dan 5 digoreng sampai menjadi kuning kehitam-hitaman (menjadi masak) bahan nomor 6 dikupas, diiris tipis-tipis dan dicuci terus dijemur sampai kering, lalu bahan2 tadi digiling agar menjadi tepung ramuan, kemudian diayak diambil yang paling bagus.Khasiat bedak obat jerawat ini adalah bagi yang berjerawat untuk mengobati jerawat, dan bagi yang tidak berjerawat untuk mencegah timbulnya jerawat.
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Perjanjian ACFTA di Indonesia “.
Tujuan saya membuat makalah ini, yaitu sebagai salah satu syarat pengambilan nilai mata kuliah Penididikan Kewarganegaraan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dalam penulisan maupun penjelasan. Maka dari itu saya sebagai penulis sangat terbuka menerima kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di masa mendatang.
Mudah – mudahan makalah ini dapat memenuhi syarat pengambilan nilai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Amin
PEMBAHASAN
Perjanjian ACFTA ini telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia dengan KEPPRES No.48 tahun 2004 dan mulai diberlakukan pada tanggal 1 januari 2010. Namun yang jadi kendala utama pelaksanaan berlakunya perjanjian ACFTA di Indonesia, bahwa ternyata banyak pihak yang meminta agar waktu berlakunya perjanjian ini agar direnegoisasi kembali oleh pemerintah, yang menurut prediksi para pelaku bisnis dan pemerhati ekonomi Indonesia akan dapat merontokkan ketahanan ekonomi nasional dari serbuan produk China yang masuk ke Indonesia. Adapun yang perlu diperhatikan selanjutnya oleh pemerintah Indonesia dalam merenegosi-asikan kembali ACFTA dalam lingkup pos-pos tertentu yang dianggap belum siap menghadapi pelaksanaan ACFTA di Indonesia, maka pemerintah dalam pengertian paham monisme yang dianut pada UU No. 24 tahun 2004, khususnya Pasal 4 ayat (2) dapat mengarahkan kepada kesamaan kedudukan dan saling menguntungkan antarnegara peserta. Namun kendalanya adalah UU ini hanya berlaku di Indonesia, maka tugas pemerintah yang paling berat adalah meyakinkan negara sesama anggota ASEAN agar mendukung rencana yang diusung pemerintah Indonesia mengenai ketidak siapan beberapa post yang belum siap sepenuhnya menghadapi akibat dari pelaksanaan perdagangan bebas ACFTA di Indonesia.
Selanjutnya, langkah yang tidak kalah pentingnya adalah membuat aturan yang jelas perihal persamaan kedudukan para negara peserta dalam perjanjian ACFTA ini, demi untuk menghindarkan dominasi negara terkuat khususnya mengenai penentuan harga-harga atas produk barang maupun jasa, (angan sampai Indonesia hanya menjadi Price Taker, sementara Negara Maju menjadi Price Maker.
Menyediakan dan membentuk aturan yang tegas terkait dengan ketentuan standar nasional dari beberapa negara peserta dan ketentuan anti dumping. Sehingga dengan adanya aturan main yang jelas tersebut, akan dapat ditentukan standar minimum yang harus dipenuhi untuk dapat menembus pangsa pasar yang disepakati dalam perjanjian ACFTA, disamping dengan adanya ketentuan yang jelas akan sanksi dan aturan anti dumping juga akan dapat menciptakan fair trade competition dan bukan unfair trade competion. Disinilah fungsi utama pemerintah sebagai pemegang kewenangan atas regulasi, memproteksi ketahanan perekonomian nasional dari gempuran masuknya produk-produk asing ke dalam negeri.
Tahun 2009 yang penuh tantangan telah kita lewati. Kita patut bersyukur di bawah tekanan perekonomian global yang masih belum sepenuhnya pulih, perekonomian nasional masih mampu tumbuh.
Dari sisi fundamental, sejumlah indikator menunjukkan bahwa kondisi ekonomi makro Indonesia saat ini lebih meyakinkan. KADIN mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga 2009 sudah kembali naik menjadi 4,2 persen dari angka terendah 4,0 persen pada triwulan sebelumnya. Laju inflasi tahun 2009 mencatat angka terendah sebesar 2,7 persen. Sementara itu, nilai tukar mulai stabil pada kisaran Rp 9.000-Rp 9.500 per dollar AS. Ekspor year on year sudah beberapa bulan terakhir meningkat kembali, juga pertumbuhan produksi industri besar dan menengah. Penjualan sepeda motor, mobil, dan semen menggeliat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus 2.600 pada minggu kedua Januari 2010 dan masih bertahan hingga akhir minggu lalu. Tercatat pada hari penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia 2009, investor asing membeli lebih dari satu miliar saham (Rp 2,5 triliun) dan melakukan transaksi jual 700-an juta lembar saham (Rp 1,7 triliun) sehingga pada posisi pembelian bersih. Porsi asing tampaknya juga mendominasi. Modal asing meminati Surat Utang Negara (SUN) dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Tercatat pada akhir 2009 investor asing membeli SBI Rp 44,1 triliun dan pada akhir minggu pertama Januari 2010 menjadi Rp 49,5 triliun. Sedangkan investor asing membeli SUN hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 106,3 triliun dan pada minggu pertama Januari 2010 menjadi Rp 109 triliun. Data di perbankan hingga November tahun lalu menunjukkan bahwa sejumlah Rp 1.398 triliun kredit tersalurkan dengan penekanan pada kredit sektor perdagangan, restoran dan hotel mencapai Rp 290 triliun, kredit manufaktur Rp 243 triliun, jasa dunia usaha Rp 146 triliun, dan sisanya untuk pertanian, pertambangan, peralatan, konstruksi, pengangkutan, dan telekomunikasi.Karena itu, International Institute for Management Development dalam publikasi tahunan terbarunya, World Competitiveness Yearbook (2009), menempatkan daya saing Indonesia di posisi ke-42 tahun 2009 dari urutan ke-51 tahun 2008. Memang harus diakui bahwa peningkatan kondisi Makro ini bukan disebabkan oleh pembenahan mendasar di dalam negeri, melainkan lebih karena negara-negara lain banyak yang terkapar akibat krisis global. Kendatipun demikian, momentum ini harus cepat dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan terhadap unsur-unsur utama penentu daya saing. Jika kita abaikan lagi, negara-negara yang kini mengalami kesulitan ekonomi akan segera pulih dan berpotensi segera mengejar Indonesia.
Butuh Komitmen Bangsa Menyelamatkan Industri.
Melihat kondisi yang ada, Indonesia perlu segera mempertajam orientasi kebijakan pembangunan industri, agar lebih searah dengan tantangan persaingan ke depan. Tanpa daya saing, potensi pasar Indonesiayang kini menduduki ranking 15 dunia hanya akan dinikmati produk asing. Dengan jumlah penduduk yang besar dan terus bertambah, Indonesia sangat membutuhkan keberadaan industri yang kuat, berdaya saing di pasar dalam negeri maupun global. Industri adalah kunci bagi peningkatan kualitas hidup bangsa, sekaligus kunci bagi ketahanan perekonomian nasional. Perlu kebijakan yang didukung seluruh pemangku kepentingan, untuk menempatkan pasar dalam negeri sebagai basis pengembangan industri dalam negeri. Oleh sebab itu dalam menghadapi diberlakukannya sistem Perdagangan Bebas/Liberalisasi Pasar Global (tidak hanya ACFTA), pemerintah diharapkan melihat masalah yang dihadapi industri nasional dalam sudut pandang yang lebih luas. Jangan hanya sekadar dengan langkah defensif/protektif, namun kita harus berpikir bahwa pertahanan paling baik adalah dengan kebijakan ofensif.
Dalam Roadmap Industri 2010-2015 yang diserahkan Kadin kepada pemerintah belum lama ini, disebutkan sejumlah rekomendasi tentang tindakan yang perlu ditempuh pemerintah bersama dunia usaha sebagai guideline. Ini diperlukan untuk menjaga dan menciptakan persaingan yang sehat, serta melakukan pengawasan lebih ketat terhadap peredaran barang di pasar domestik. Sesungguhnya banyak di antara produk industri nasional yang berdaya saing cukup bagus, bahkan mampu menembus pasar negara maju. Namun, mereka sering kehilangan daya saing di pasar dalam negeri sendiri akibat iklim persaingan tidak sehat, baik akibat peredaran produk ilegal maupun karena tak adanya standarisasi produk. Produk domestik harus didorong agar dapat bersaing dengan barang impor. Untuk itu, program insentif industri harus terus dilanjutkan, seperti kebijakan pembatasan pelabuhan impor untuk produk/ komoditas tertentu. Di sisi lain, perlu larangan ekspor segala jenis bahan baku mentah agar industri lokal tercukupi kebutuhannya. Pengembangan industri hilir (pengolahan) juga harus dilanjutkan. Insentif pengembangan industri tertentu dan di daerah tertentu harus diperluas, termasuk memperkenalkan tax holiday (pembebasan pajak). Perlu terobosan percepatan proses dan penerapan standar nasional Indonesia (SNI), termasuk konsistensi pengawasan barang beredar. Menurut data Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Departemen Perindustrian, per Januari 2009 hanya 84 produk industri yang menerapkan standar nasional Indonesia (SNI), dari sekitar 4.000 produk manufaktur yang beredar. Dari 84 SNI itu, hanya 39 produk yang telah diberlakukan SNI wajib dan sudah dinoti-fikasi ke WTO. Terobosan percepatan implementasi harmonisasi tarif dan berbagai kebijakan fiskalpun diperlukan. Dalam hal ini, berbagai instrumen fiskal yang memungkinkan untuk menekan biaya produksi dan biaya usaha perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing produk industri nasional. Misalnya, fasilitas pajak pertambahan nilai (PPN) serta bea masuk (BM) bahan baku dan bahan baku penolong. Untuk menghadapi Perdagangan Bebas, kita juga perlu mengoptimalkan berbagai kerja sama ekonomi bilateral seperti Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (U-EPA), khususnya untuk memperkuat Struktur Industri.. Dalam IJ-EPA a.l. disebutkan adanya keharusan Jepang untuk membantu capacity building sektor industri. Ini perlu dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan daya saing industri domestik. Pemerintah juga perlu memperkuat peran dan fungsi Komite Anti Dumping Indonesia (KADI), karena selama ini komite ini kurang optimal. Padahal, perannya sangat penting agar Indonesia bisa menerapkan bea masuk antidumping (BMAD), guna membentengi pasar dari persaingan tidak sehat berupa dumping (harga jual ekspor lebih murah dibanding ke pasar dalam negeri). Peran KADI kian penting karena sangat mungkin di tengah arus perdagangan bebas, banyak negara yang memberi insentif, baik secara langsung maupun tidak langsung, kepada industrinya, melalui berbagai kebijakan di dalam negerinya. Selain itu perlu kemudahan akses pembiayaan bagi industri (untuk permodalan revitalisasi permesinan/pabrik) meski tingkat bunga kredit kecil kemungkinan dapat serendah di negara kompetitor. Perhatian perbankan terhadap sektor industri tergolong minim sehinggga pembiayaan untuk revitalisasi permesinan/pabrik sangat sulit diperoleh. Padahal revitalisasi sangat penting dilakukan untuk meningkat daya saing karena banyak diantara industri nasional yang mesin-mesinnya sudah tua. Ke depan, mungkin dapat diusulkan pendirian bank khusus industri (contohnya seperti BEI untuk pembiayaan ekspor), yang diharapkan bisa memahami risiko dan kondisi industri. Dengan demikian, ada kesamaan persepsi antara perbankan dan pelaku industri.
Selain itu juga perlu sinkronisasi pengembangan riset dan teknologi dengan industri agar kebijakannya sejalan dan fokus. Dalam hal ini harus ada insentif bagi industri yang melakukan pengembangan riset dan teknologi guna menarik investasi dengan teknologi yang lebih maju. Dari sedemikian kompleksnya permasalahan yang di hadapi sektor industri manufaktur, hal yang paling mendesak diselesaikan segera adalah pembenahan masalah infrastruktur, termasuk jaminan pasokan energi. Pemerintah harus menjamin kecukupan pasokan energi (termasuk gas alam) dan memberi insentif terhadap setiap upaya diversifikasi energi yang lebih ramah lingkungan. Di sisi lain, percepatan realisasi infrastruktur lainnya yang sempat tertunda, terutama akses jalan dari/ke pelabuhan dan kawasan industri, juga harus diselesaikan. Dalam hal ini, sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah perlu ditingkatkan. Ini dilakukan agar bisa terwujud percepatan pembangunan infrastruktur dan jaminan pasokan energi seperti listrik. Yang juga tak kalah penting, seharusnya ekonomi biaya tinggi harus bisa dihilangkan, jika industri kita diharapkan bisa bersaing.
Kesimpulan.
Dengan jumlah penduduk yang besar dan terus bertambah, Indonesia sangat membutuhkan keberadaan industri yang kuat, berdaya saing di pasar dalam negeri maupun global. Industri adalah kunci bagi peningkatan kualitas hidup bangsa, sekaligus kunci bagi ketahanan perekonomian nasional. Mengembangkan industri bukanlah sekedar membangun pabrik, tapi membangun sebuah sistem yang terintegrasi. Penciptaan iklim yang kondusif bagi pengembangan sektor industri manufaktur, perlu lebih mendapat perhatian sesuai dengan tuntutan persaingan ke depan. Untuk ini butuh komitmen seluruh Komponen Bangsa guna Menyelamatkan Industri. Dari sisi Mikro Perusahaan, setidaknya ada tiga aspek yang harus mendapat perhatian, yaitu : Technology Innovation, Entrepreneurship dan Technology Management. Penguatan ketiga aspek itu adalah mutlak, terutama guna mengembangkan daya saing dalam arus globalisasi yang makin kuat.