Sabtu, 30 Oktober 2010

BAB 2 MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


Dalam suatu pembahasan awal mengenai mata kuliah IBD kita sudah bicarakab bahwa kedua hal tersebut merupakan dasar bagi pembahasan materi – materi selanjutnya. Uraian ini bermaksud untuk memberikan dasar yang lebih kuat untuk pembahasan tentang materi IBD.
A.      Manusia
Manusia di dunia ini memiliki peranan yang sangat unik, dan dapat di pandang dari berbagai segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel – partikel atom yang membentuk jaringan – jaringan system yang dimiliki oleh manusia. Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sisten fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energy, manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia.
Dari definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat dipandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsure – unsure yang membangun manusia  manusia terdiri dari 4 unsur yang saalig terkait, yaitu : jasad, hayat, ruh dan nafas. Kemudian manusia juga sebagai satu kepribadian mangandung tiga unsure , yaitu : Id, Ego, superego.
Id merupakan libido murni atau energy ppsikis yang menunjukkan cirri alami yang irraasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses – proses ketidaksadaran. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian karena peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat ddimengerti oleh orang lain. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir muncul kira – kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu , superego terbentuk dari lingkungan eksternal.. jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui system imbalan dan hukuman yang terinternalisasi. Kesemua unsure tesebut kia dapat gunakan sebagai nalisa tingkah laku manusia.

B.      HAKEKAT MANUSIA
Mahluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan, tubuh adalah materi yang dapat dilihat , diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapu tidak abadi. Jiwa adalah roh yang ada didalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya : perasaan intelektual, perasaan estetis, perasaan etis, perasaan diri, perasaan social dan perasaan religious.
 Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi factor – factor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi – segi anatomi , fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi , patologi , genetika biodemografi , evolusi biologisnya dan sebagainya.

C.      KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis L.K Hsu, sarjana amerika keturunan cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi , ilmu psikologi , ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik. Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting, biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri. Orang – orang yang sering mendiskusikan kontras antara kedua konsep tersebut secara popular, bisanya menyangka bahwa kebudayaan timur lebih mementingkan kehhidupan kerohanian, mistik, pikiran preologis, keramahtamahan dan gotong royong. Sedangkan kebudayaan barat lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, hubungan asas guna dan individualisme

D.     PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan jika di kaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi dan akal. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya didalam lingkungannya.
Menurut E.B taylor mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut, kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan – kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

E.      UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN
Beberapa orang sarjana , telah mencoba merumuskan unsure – unsure pokok kebudayaan misalnya Melville J H mengajukan pendapatny tentang unsure kebudayaan. Dikatakannya bahwa hanya ada empat unsure dalam kebudayaan yaitu alat – alat teknologi, system ekonomi, keluarga dan kekuatan politik, sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsure – unsure itu terdiri dari system norma, organisasi ekonomi , alat – alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan. Menurut C. Kluckhohn mengemukakan bahwa ada 7 unsur kebudayaan universal yaitu system religi, system organisasi masyarakat, system pengetahuan, system mata pencaharian hidup, system teknologi, bahasa, kesenian.

F.       PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang mejadi wadah kebudayaan tadi. Terjadinya perubahan disebabkan oleh beberapa hal yaitu , sebab – sebab yang berasal dari masyarakat dan kebudayaan tu sendiri, sebab – sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Perubahan social adalah segala perubahan pada lembaga – lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat , yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk didalamnya nilai – nilai sikap – sikap dan pola – pola perilaku di antara kelompok – kelompok dalam masyarakat. Perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam system idde yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan. Antara lain aturan – aturan , norma – norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan juga teknologi, selera, rasa keindahan dan bahasa.

G.     KAITAN MANUSIA DAN MANUSIA
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ssosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu : eksternalisasi, obyektivasi, internalisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar